wartegbet login

2024-10-07 13:15:57  Source:wartegbet login   

wartegbet login,klasemen stade de reims,wartegbet login

NUSANTARA, KOMPAS.com - Komoditas kangkung dan bayam berkontribusi besar terhadap inflasi Balikpapan, Kalimantan Timur, sepanjang September 2024.

Selain sayuran, udang basah, dan ikan layang juga menjadi penyumbang utama inflasi yang tercatat mencapai 0,10 persen secara bulanan.

Kenaikan harga pada komoditas bayam, kangkung, dan sawi disebakan oleh pasokan yang menurun akibat curah hujan tinggi sehingga terjadi gagal panen yang memengaruhi kelancaran distribusi.

Sementara itu, kenaikan harga pada komoditas udang basah dikarenakan tutunnya pasokan akibat cuaca yang kurang baik.

Baca juga: Lampaui Target, Balikpapan Fest 2024 Raup 30.000 Pengunjung

Adapun kenaikan harga ikan layang, juga karena pasokan menurun akibat cuaca dan angin kencang sehingga membatasi aktivitas nelayan.

Di sisi lain, beberapa komoditas mengalami penurunan harga (deflasi) sehingga menahan inflasi lebih lanjut.

Antara lain cabai rawit, daging ayam ras, angkutan udara, bensin, dan bahan bakar rumah tangga.

Rinciannya, penurunan harga cabai rawit disebabkan oleh pasokan yang meningkat.

Sementara penurunan harga bensin dipicu penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi oleh PT Pertamina secara Nasional per September 2024.

Sedangkan bahan bakar rumah tangga mengalami penurunan karena pasokan lancar seiring upaya dari pemerintah daerah melakukan operasi pasar.

Adapun penurunan harga pada komoditas daging ayam ras disebabkan mulai normalnya distribusi sehingga pasokan stabil.

Khusus penurunan harga angkutan udara disebabkan kembali normalnya permintaan tiket pasca rangkaian kegiatan di Ibu Kota Nusantara (IKN) serta normalisasi frekuensi penerbangan oleh beberapa maskapai.

Baca juga: Balikpapan Fest 2024 Digelar, Bidik 20.000 Pengunjung dan Revenue Rp 4 Miliar

Bank Indonesia mencatat, meski Indeks Harga Konsumen (IHK) Balikpapan sebagai kota penyangga IKN mengalami inflasi, tetap dalam koridor terjaga.

Sebelumnya, Balikpapan mengalami deflasi selama dua bulan berturut-turut yakni Juli dan Agustus 2024.

Inflasi bulanan ini membuat level inflasi tahunan Kota Balikpapan menjadi sebesar 2,31 persen secara tahunan atau sedikit lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional (1,84 persen secara tahunan) dan inflasi gabungan empat Kota di Provinsi Kalimantan Timur (2,16 persen secara tahunan).

Read more