mpo76 rtp

2024-10-06 20:42:34  Source:mpo76 rtp   

mpo76 rtp,rakyatjp,mpo76 rtp

JPNN.com » Ekonomi » Pasar » Aprindo Bongkar Penyebab Harga Beras Naik di Toko Ritel, Ya Ampun!

Aprindo Bongkar Penyebab Harga Beras Naik di Toko Ritel, Ya Ampun!

Minggu, 11 Februari 2024 – 13:53 WIB Aprindo Bongkar Penyebab Harga Beras Naik di Toko Ritel, Ya Ampun!Facebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comAsosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) buka-bukaan soal alasan kenaikan harga beras di toko ritel modern. Ilustrasi/Foto: Elvi R/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) buka-bukaan soal alasan kenaikan harga beras di toko ritel modern.

Ketua Umum Aprindo Roy N Mandey mengaku peritel terpaksa menjual komoditas bahan pokok seperti beras, gula, dan minyak goreng di atas harga eceran tertinggi (HET) serta harga acuan lainnya lantaran mendapat harga yang tinggi dari produsen.

Menurutnya, para produsen telah menaikkan harga beli (tebus) sebesar 20-35 persen di atas HET sejak sepekan terakhir, sehingga peritel juga harus menaikkan harga jual.

Baca Juga:
  • Pedagang Menjerit, Harga Beras Nyaris Rp 20 Ribu Per Kilogram

"Faktanya saat ini kami tidak ada pilihan dan harus membeli dengan harga di atas HET dari para produsen atau pemasok beras lokal, bagaimana mungkin kami menjual dengan HET," ujar Roy saat di Jakarta, Minggu (11/2).

Aprindo menyebutkan tidak memiliki wewenang untuk mengatur dan mengontrol harga yang ditentukan oleh produsen bahan pokok.

Harga yang ditetapkan oleh produsen sebagai sektor hulu selanjutnya mengalir kepada peritel di sektor hilir melalui jaringan distribusi, kemudian dibeli atau dibelanjakan oleh masyarakat pada gerai ritel modern.

Baca Juga:
  • Pasokan dan Harga Beras jadi Kunci Mengendalikan Inflasi

Kenaikan harga dari produsen dapat menyebabkan kekosongan atau kelangkaan bahan pokok di gerai toko ritel modern Indonesia.

Selain itu kelangkaan yang terjadi di kemudian hari mampu menimbulkanpanic buyingatau pembelian secara berlebihan karena takut kekurangan stok.

Read more